Satu hal utama yang membuat
yogurt istimewa dan menarik sebagian konsumen adalah khasiatnya bagi kesehatan.
Sehingga seolah-olah yogurt sudah dicap sebagai makanan kesehatan. Sejak dahulu
masyarakat sudah meyakini bahwa yogurt memiliki banyak khasiat. Bangsa India
memandangnya sebagai obat perut nomor satu, untuk meredakan gangguan pencernaan
yang umum dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Wanita-wanita di Persia
memanfaatkan yogurt untuk wajah dan percaya bahwa dengan susu asam ini dapat
menghilangkan keriput di kulit serta menjaga kecantikan wajah. Apabila
diteliti, daftar khasiat yogurt yang dipercayai orang cukup panjang. Beberapa
diantaranya adalah menetralkan keracunan makanan atau alkohol, meringankan
kulit terbakar, menyembuhkan sulit tidur (insomnia)
jika dioleskan ke dahi bersama kelopak bunga, mencegah diare dan menurunkan
frekuensi munculnya diare. menambah kebugaran dan yang paling dinginkan dan
dipercayai oleh masyarakat adalah memperpanjang umur, termasuk juga mencegah
kanker, radang paru-paru, dan memperkuat jantung.
Manfaat yogurt bagi saluran pencernaan dapat diterangkan
sebagai berikut. Di antara mulut dan
anus terdapat lorong saluran pencernaan berlendir yang berliku-liku dengan
panjang lebih dari 9 meter. Di sepanjang saluran pencernaan inilah makanan
berubah didegradasikan. Mula-mula dari gumpalan besar makanan dirombak dan
dilumat menjadi kecil oleh lambung. Kemudian berbagai cairan enzim yang
dikeluarkan dinding menguraikan makanan hingga hancur dan menjadi zat-zat
sederhana. Dalam usus, zat-zat makanan seperti protein, vitamin, dan mineral
diserap, sementara sisanya masuk ke dalam usus besar untuk dibuang. Selanjutnya
barulah zat-zat makanan yang telah diserap dibawa oleh darah, dibagikan ke
seluruh bagian tubuh. Seluruh proses
dari lubang masuk hingga lubang keluar ini melibatkan banyak organ tubuh dan
membutuhkan waktu dari 24 jam hingga dua-tiga hari
Hasil penelitian
dengan tikus percobaan menunjukkan bahwa bakteri yang hidup pada yoghurt
terutama Streptococcus thermophilus memiliki
kemampuan untuk meningkatkan pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara
meningkatkan daya cerna dan absorpsi pada saluran pencernaannya.
Asam
laktat dari yoghurt dapat merangsang gerakan peristaltik hampir pada semua
bagian dalam saluran pencernaan. Rangsangan gerakan peristaltik tersebut dapat
memelihara kesehatan tubuh melalui peningkatan proses pencernaan, penyerapan,
pembuangan feses, dan pembuangan bakteri patogen dari saluran pencernaan.
Suatu
penelitian yang dilakukan pada sejumlah orang lansia menunjukkan bahwa
pemberian kultur Streptococcus
thermophilus dapat meningkatkan gerakan perut dari 4,8 kali dalam 10 hari
menjadi 5,7 kali. Gerakan perut ini diperlukan untuk memperlancar proses
pengeluaran feses. Pada saat yoghurt melalui saluran pencernaan terjadi
peningkatan jumlah bakteri Bifidobacterium
yang ikut berperan dalam menormalkan gerakan perut.
Minum
susu terfermentasi, seperti yoghurt, sangat dianjurkan bagi orang mengalami
defisiensi enzim. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa yang ada di
dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa, serta merangsang sekresi enzim
laktase di dalam saluran pencernaan.
Saat susu
difermentasi menjadi yogurt, terjadi kenaikan kadar vitamin-vitamin sebagai
hasil kegiatan bakteri: A, B2, B3, biotin, dan asam
folat. Mineral dalam yogurt pun, meski tidak bertambah banyak dari susu, tapi
menjadi lebih berarti bagi tubuh karena kemudahan daya serap bertambah. Dengan
kata lain yogurt meningkatkan nilai gizi susu. Naiknya nilai gizi vitamin dan
mineral, serta kemungkinan besar zat-zat aktif lain yang dikeluarkan bakteri
selama fermentasi, mampu menunjang pertumbuhan. Contohnya, dari penelitian yang
dilakukan terhadap tikus ditunjukkan bahwa bakteri yogurt S. thermophilus, baik dalam bentuk yogurt, susu termophilus, maupun
serbuk yogurt memiliki faktor yang merangsang pertumbuhan ukuran dan berat
badan.
Asam
laktat dapat mengurangi atau membunuh bakteri patogen (bakteri penyebab
penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya, seperti: amin, fenol,
skatol, dan H2S yang diproduksi oleh bakteri patogen. Bakteri
penghasil asam laktat juga memproduksi antibiotik yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri patogen. Oleh karena itu, yoghurt mempunyai nilai
pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka.
Selain
menghasilkan asam laktat, bakteri yang menfermentasi susu juga menghasilkan
zat-zat lainnya untuk senjata memerangi mikroba lain dan menang dalam
persaingan di usus, galur-galur bakteri tertentu mampu menghasilkan antibiotika
alami. Lb. bulgaricus, misalnya,
menghasilkan bulgarikan. Asidofilus memproduksi asidolin dan asidofilin. Bifidus
mengeluarkan bifidin. Zat-zat ini
berbeda dengan obat "antibiotika" yang biasa dikenal dalam hal
kerjanya yang lebih spesifik pada mikroba tertentu, sehingga berefek
menguntungkan bagi makhluk hidup. Saat diekstrak dari bakteri dan diuji,
antibiotika dari bakteri asam laktat terbukti amat efektif menghambat banyak
bakteri yang merugikan. Di antaranya yang dihambat adalah Staphylococcus aureus, Shigella dysentriae (penyebab disentri), Salmonella typhii (penyebab tipus), Clostridium botulinum (salah satu
penyebab keracunan makanan), dan
lain-lain. Asidolin yang diproduksi asidofilus juga mampu menghancurkan
virus polio. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua bakteri yogurt mampu
menghasilkan antibiotika ini. Hanya galur-galur tertentu saja yang mampu,
sehingga ada tidaknya antibiotika alami pada yogurt bergantung pada galur yang
digunakan dalam pembuatan bibit yogurt.
Yoghurt
dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri patogen penyebab
gastrointeritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus
bulgaricus (salah satu bakteri yang berperan dalam pembentukan yoghurt)
dapat memproduksi bulgarican, yaitu
antimikroba yang efektif untuk menghambat organisme patogen.
Hubungan
produk fermentasi susu dengan penurunan kolesterol diketahui dari sejarah
berikut. Pada sebuah suku di selatan
Kenya Afrika yaitu suku Masai terdapat kebiasaan setiap hari untuk mengkonsumsi
makanan berupa darah sapi dan daging. Selain itu mereka membuat susu fermentasi
khas dari zebu, hewan sejenis banteng. Susu diperah langsung dari zebu ke dalam
wadah kibuyu, sejenis labu, yang telah
diasap. Fermentasi berlangsung di dalam wadah ini. Dominannya makanan dari
hewan pada pola makan suku Masai ini berarti masukan lemak jenuh yang tinggi.
Meski demikian kadar kolesterol mereka tidak tinggi dan jarang sekali mereka
terkena penyakit jantung. Para peneliti menduga penyebabnya adalah karena zat
yang dihasilkan dari kegiatan bakteri probiotik dalam susu fermentasi. Jadi
meski di satu sisi susu mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat
menaikkan kadar kolesterol darah, susu fermentasi berefek sebaliknya. Baik yogurt, susu asidofilus, dan susu bifidus mampu menurunkan kolesterol darah.
Kemampuan ini berasal dari zat faktor antikolesterol yang menghambat kerja
enzim pembentuk kolesterol. Yoghurt mengandung suatu faktor yang dapat menghambat
sintesa kolesterol, sehingga kolesterol menurun dan mencegah terjadinya
penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) penyebab penyakit jantung koroner.
Pengurangan
kolesterol juga terjadi karena selama pertumbuhan bakteri menyerap sejumlah zat
kolesterol ke dalam selnya. Penyerapan ini dapat terjadi di usus kecil dan
membantu mengurangi kolesterol dalam darah. Kolesterol sebetulnya adalah nama
zat yang diproduksi tubuh secara alami karena diperlukan untuk proses dalam
sel. Malah tubuh menghasilkan kolesterol dalam jumlah jauh lebih banyak
daripada kolesterol yang kita dapat dari makanan hewani tetapi kadar kolesterol
dalam darah yang terlalu tinggi akan memicu pengerasan pembuluh nadi dan
penyakit jantung koroner.
Hasil
penelitian terhadap sejumlah kasus wanita Barat di Perancis menunjukkan bahwa
keju dan lemak susu meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi konsumsi yogurt
ternyata menurunkan risiko tersebut. Penelitian lain melaporkan bahwa bakteri
asam laktat dalam usus besar mampu menyerap zat mutagenik dari makanan. Berarti
dengan meminum yogurt secara teratur dapat membantu mencegah kanker usus.
Ketika dioleskan langsung dengan sel tumor misalnya, yogurt, susu asidofilus, bifidus, atau susu Lb. casei dapat menghambat pertumbuhan
tumor. Di samping itu zat tertentu yang diambil dari dari dinding sel bakteri bifidus dan Lb. bulgaricus juga memiliki efek antitumor dan dapat meningkatkan
kekebalan tubuh terhadap tumor.
Penelitian
pada tikus menunjukkan bahwa penggandaan sel-sel kanker pada tikus yang diberi
makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan tanpa yoghurt.
Bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi susu dapat mengubah zat-zat
prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan, sehingga dapat menghambat
terjadinya kanker.
Asidofilus adalah salah satu spesies bakteri probiotik yang paling banyak diteliti
dan kini sering ditambahkan untuk melengkapi bakteri yogurt. DDS-1, salah satu
galur asidofilus yang dikembangkan oleh Prof. K. M. Shahani, mampu menghasilkan
antibiotika alami yang ampuh memerangi beberapa jenis bakteri penyebab
penyakit. Namun, ada pula galur asidofilus yang tidak menghasilkan antibiotika
sama sekali.
Manfaat Fermentasi Susu Ditinjau dari Sisi Kesehatan
4/
5
Oleh
Unknown